Menjelang Idul Fitri ini ada dua hal yang selalu menjadi kebiasaan di lingkungan kita, yang pertama di lingkungan Pesantren adalah pulangnya para santri yang belajar di Pondok Pesantren di wilayah Banten ke rumahnya masing-masing.
Karena biasanya santri itu bukan berasal dari lingkungan sekitar pesantren saja, namun banyak yang berasal dari luar kota malah dari luar Provinsi Banten, dan saat menjelang idul fitri maka para santri diliburkan untuk dapat kembali kepelukan orang tuanya di rumah.
Saya termasuk salah satu orang yang setuju dengan dispensasi mudiknya santri seperti yang disampaikan oleh putra terbaik Banten yaitu K.H Maruf Amin sebagai Wakil Presiden Indonesia ke -13.
Namun para santri ini harus bisa mudik kerumahnya masing-masing sebelum tanggal 6 – 17 Mei 2021, jadi para pimpinan pondok pesantren agar bisa mempersiapkan dengan segera untuk kepulangan para santrinya tersebut.
Tentunya hal tersebut harus melalui rapid test terlebih dahulu, di terminal-terminal yang ada di Provinsi Banten, dan memastikan santri yang pulang mudik tersebut dalam keadaan negatif covid-19 dan sehat wal afiat.
Kenapa saya setuju dengan usulan dari K.H Maruf Amin, tentang dispensasi larangan mudik bagi santri, karena saya sendiri memiliki santri tahfidz di rumah pribadi saya, masa mereka tidak boleh pulang bertemu dengan orang tuanya disaat lebaran nanti, kan kasihan.
Asal menjalankan prokes, santri di Pesantren Banten boleh mudik, dan nanti kita akan berkoordinasi dengan dinas perhubungan agar di terminal-terminal di wilayah banten menerapkan pemeriksaan covid-19.
Agar kepulangan mereka tidak juga terkena covid dalam perjalanan dan malah membawa covid kerumahnya, dan di khawatirkan disana ada orang tua yang sudah lanjut usia yang rentan dengan covid atau keluarga yang sedang sakit, jadi tetap harus jalankan prokes dan lakukan rapid test.
Yang kedua disaat menjelang idul fitri sering diadakan takbir keliling, hal ini sudah menjadi tradisi kaum muslimin dalam menyambut lebaran idul fitri, namun saya ingin kegiatan tersebut dihentikan dulu sampai, kita benar-benar terbebas dari covid-19.
Kita tahu, biasanya dengan mengadakan arak-arakan takbik keliling, akan menimbulkan kerumunan dan sulit untuk mencegahnya, dari pada hal itu terjadi maka saya meminta tidak diadakan takbir keliling di wilayah Banten.
Namun demikian saya tetepa menunggu surat edaran dan keputusan dari kementerian agama republik Indonesia terkait dengan larangan takbir keliling.
Saya berharap, masyarakat bisa lebih menahan diri di saat lebaran ini, dengan tidak melaksanakan takbir keliling, bisa dengan takbir di masjid, mushola kita saja dan menerapkan prokes atau bisa takbir dirumah saja bersama dengan keluarga.
Menjelang idul fitri 1442 H ini, semoga masyarakat bisa tetap disiplin dalam menerapkan prokes covid-19 disaat lebaran nanti, jangan sampai meluapkan kegembiraan setelah bulan puasa, dengan mengorbankan orang lain di seliling kita dengan membuat kerumunan dari takbir keliling.